Mega Minta Pemerintah Jalankan Keputusan DPR Soal Century

Sabtu, 06 Maret 2010

Keputusan pansus Century telah diambil. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun mendesak pemerintah menghormati dan menjalankan keputusan tersebut.

"Pemerintah harus menghormati dan mengapresiasi serta menjalankan hasil tersebut," kata Megawati di ruang VVIP Bandara Juanda, Sidoarjo, Sabtu (6/3/2010).

Mega mengatakan, keputusan tersebut merupakan hasil musyawarah di parlemen dan menjadi keputusan bersama. Sehingga kurang tepat apabila ada salah satu pihak yang tidak menjalankan keputusan tersebut.

Untuk mengawal kelanjutan kasus Bank Century, kata Mega, PDIP telah membentuk tim pengawas. Tim ini akan bekerja sesuai dengan sikap FPDIP di DPR yang memilih opsi C yakni bailout tersebut tidak sesuai
prosedur dan ada harus dilanjutkan ke jalur hukum.

"Fungsi DPR adalah check and balancing dan kami sudah membentuk tim pengawas yang akan mengawasi
keputusan tersebut," kata perempuan yang gemar berbaju merah ini.

Mega percaya, tidak ada upaya penghentian kasus ketika berada di jalur hukum. Ketakutan ini karena adanya indikasi orang-orang yang berada di jalur hukum adalah orang SBY.

"Saya tidak mau berburuk sangka. Kita jalani saja dan mengawasi keputusan," tegasnya.

Boediono: Ini Demi Menyelamatkan Perekonomian Indonesia

Jumat, 05 Maret 2010

Akhirnya, Wakil Presiden Boediono angkat bicara. Dalam jumpa pers di Istana Wapres, Jumat (5/3) siang, Boediono menyatakan kebijakan menyelamatkan Bank Century adalah untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia. "Hasilnya sudah bisa kita lihat. Kita selamat dari krisis ekonomi global, " kata Boediono dalam jumpa pers yang dihadiri Menko Polhukam Joko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati itu.

Jika keputusan itu tidak diambil, risikonya adalah sistem perbankan rusak. Ketika sistem rusak, bukan hanya para bankir yang terkena dampak buruknya. Ini akan memikul seluruh rakyat, baik yang memiliki hubungan dengan bank maupun tidak memiliki kaitan.

Boediono menambahkan, tak terbersit sedikit pun untuk mengambil keuntungan pribadi atau merugikan keuangan negara. Sejauh ini, menurutnya, tak ada kerugian negara. "Jika pun ada kerugian negara, pasti nilainya lebih kecil daripada biaya menutup Bank Century," kata Boediono.(YUS)

Digrebek, Pesta Sabu Anggota DPRD Tegal

Selasa, 02 Maret 2010

Tegal: Seorang anggota DPRD Kota Tegal, Jawa Tengah, dan empat rekannya, digrebek aparat Satuan Narkoba Kepolisian Resor Kota Tegal saat pesta sabu-sabu, Senin (1/3). Bahkan, para tersangka tertangkap tangan sedang menghisap sabu-sabu menggunakan sebuah bong kecil secara bergantian.

Ke-5 tersangka, SAT, anggota Fraksi Demokrat DPRD Kota Tegal, FIR, Ketua KNPI Tegal dan juga mantan anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Kota Tegal, serta ROS, MAS, dan CEP. Pesta sabu-sabu digelar di rumah MAS di Desa Debong Lor, Tegal.

"Penangkapan para tersangka berkat informasi masyarakat yang curiga terhadap kegiatan mereka yang berkumpul hingga larut malam sambil membakar sesuatu," kata Kapolresta Tegal AKBP Amhad Husni. "Ternyata, para tersangka memang kerap berpesta sabu-sabu di tempat itu."

Hingga saat ini, para tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif di ruang Unit Narkoba Polresta Tegal. Polisi juga tengah memburu BW, yang diduga menjadi pemasok sabu-sabu ke para tersangka. BW kabur ke Jakarta setelah mengetahui polisi menangkap para tersangka.

Para tersangka bakal dijerat Undang-undang Psikotropika dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Pasar Uang Agak Terpengaruh

Liputan6.com, Jakarta: Gonjang-ganjing politik memang dapat mempengaruhi pergerakan mata uang di suatu negara. Ini terbukti ketika kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa (2/3), kian merosot. Sebab, pelaku pasar terus melepas rupiah. Mereka khawatir dengan ketidakjelasan hasil Sidang Paripurna DPR mengenai masalah Bank Century.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah menjadi Rp 9.280-Rp 9.290 per dolar. Ini berarti turun 30 poin dibanding penutupan kemarin yang sebesar Rp 9.250-Rp 9.260.

Pengamat pasar uang Farial Anwar mengatakan, posisi rupiah masih cukup baik di bawah angka Rp 9.300 per dolar. Kendatipun Sidang Paripurna DPR mengenai kasus Bank Century menimbulkan kerusuhan sehingga memberikan dampak negatif terhadap pasar uang.

Menurut Farial, pelaku pasar cenderung membiarkan faktor positif dari pasar regional yang membaik, akibat menguatnya saham-saham di Wall Street. Ia mengatakan, rupiah sepanjang pekan ini diperkirakan akan berada dalam kisaran Rp 9.250 sampai Rp 9.350 per dolar.

Lebih jauh dia mengatakan, rupiah saat ini cenderung negatif, karena pelaku pasar khawatir dengan terjadi kericuhan yang terjadi sehingga menekan rupiah yang merosot lebih besar dibanding sesi sebelumnya. Apabila hasil sidang itu benar-benarnya di luar perkiraan, imbuh Farial, kemungkinan besar rupiah akan terus terpuruk hingga mencapai tingkat jauh di atas Rp 9.300 per dolar. "Rupiah kemungkinan akan terpuruk jauh di atas target yang ditetapkan pemerintah antara Rp 9.200 sampai Rp 9.500 per dolar," ucapnya.

Ketika Botol Air Mineral Melayang

Tak ada asap kalau tidak ada api. Tidak ada kekisruhan dalam Sidang Paripurna DPR di Jakarta, Selasa (2/3) siang, jika tak ada pemicunya. Sikap pimpinan sidang yang juga Ketua DPR Marzuki Alie disebut-sebut menimbulkan protes berkepanjangan dari anggota Dewan. [baca: Keputusan Pimpinan Sidang Picu Kericuhan].

Usai mendengar penyampaian hasil akhir Panitia Khusus Hak Angket Kasus Bank Century, Marzuki bersiap menutup sidang. Sebelumnya, ia sempat mempersilakan beberapa anggota menyampaikan pendapat. Interupsi jelang penutupan diutarakan Bambang Soesatyo dari Fraksi Partai Golkar. Menurut Bambang, rapat pengambilan keputusan laporan sebaiknya digelar hari ini.

Interupsi lantas berlanjut dengan saling rebutan memencet tombol mikrofon antarpeserta sidang. Akhirnya semua tombol mati secara bersamaan. Di sela-sela protes yang bergulir, Marzuki memutuskan rapat ditutup dan dilanjutkan besok. Ini sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan [baca: Marzuki Alie: Tidak Ada Sabotase Mikrofon].

Tak cukup protes dari kursi masing-masing, sejumlah anggota Dewan mendekat ke meja pimpinan sidang. Puncak kekisruhan itu terjadi ketika Markus Nasri, anggota DPR dari Fraksi Golkar berlari lalu naik ke panggung dan mendekati Marzuki. Botol air mineral pun dilemparnya sehingga air memercik para pimpinan DPR.

Anggota Pengamanan Dalam DPR kemudian menghadang dan menyelamatkan Marzuki, sementara anggota Dewan makin merangsek ke depan panggung. Mereka berteriak-teriak meminta rapat diteruskan. Namun, keputusan Marzuki yang berasal dari Fraksi Partai Demokrat sudah bulat, rapat dilanjutkan besok. Marzuki pun akhirnya dievakuasi ke luar ruangan sidang.

Istana: Kabar Boediono Mundur Hanya Rumor Selasa, 2 Maret 2010 | 19:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Akhir-akhir ini beredar kabar bahwa Wakil Presiden Boediono telah mengajukan surat pengunduran diri terkait tekanan sebagian masyarakat terkait keterlibatannya dalam kasus Bank Century.
Saya pastikan tidak. Kabar bahwa Pak Boediono mengundurkan diri hanya rumor.
-- Julian Aldrin Pasha

Hal ini dibantah Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, Selasa (2/3/2010) di ruang wartawan Istana Kepresidenan, Jakarta. "Saya pastikan tidak. Kabar bahwa Pak Boediono mengundurkan diri hanya rumor," tegas Julian kepada para wartawan.

RI-Australia Perkuat Kemitraan Tangani Bencana Selasa, 2 Maret 2010 | 19:03 WIB TERKAIT: * Penderita Pascagempa Padang Melonjak

PADANG, KOMPAS.com - Pemerintah Australia berkomitmen untuk memperkuat kemitraan dengan Pemerintah Indonesia dalam soal penanganan bencana alam. Duta Besar Australia untuk Indonesia Bill Farmer menyampaikan hal tersebut saat meluncurkan kampanye Rumah Aman Gempa bertema Bukan Gempanya Tapi Bangunannya, yang dipersembahkan oleh Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction, Selasa (2/3/2010) di Taman Budaya Padang, Provinsi Sumatera Barat.

Gubernur Sumatera Barat Marlis Rahman menyebutkan, tidak kurang 114.797 bangunan mengalami rusak berat setelah dilanda gempa bumi. Semantara itu, 113.076 unit bangunan di antaranya mengalami rusak sedang dan ringan.

Namun Pemerintah Provinsi Sumatera Barat belum berencana memberikan sejumlah subsidi terkait dengan upaya pembangunan rumah dan bangunan tahan gempa.

Indonesia Bantu Korban Gempa Chili US$ 1 Juta

"Dana itu tidak berlebihan. Mereka [Chili] juga peduli dengan kita saat tsunami."
Senin, 1 Maret 2010, 18:24 WIB
Elin Yunita Kristanti, Nur Farida Ahniar
Gempa 8.8 Skala Richter Guncang Chili

VIVAnews - Gempa berkekuatan 8,8 skala Richter yang mengguncang Chili, Sabtu 27 Februari 2010, merenggut lebih dari 700 korban jiwa. Lindu dahsyat itu juga memporakporandakan bangunan dan membuat nasib ribuan orang terkatung-katung.

Indonesia -- sebagai negara yang sering dilanda bencana ikut prihatin dan ingin membantu masyarakat Chili dengan mengirimkan sumbangan.

"I juta dollar dalam bentuk uang tunai. Untuk tanggap darurat," kata Menkokesra, Agung Laksono, Senin 1 Maret 2010.

Dana tersebut diambil dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). "Besok mau diserahkan. Hari ini kuasa usaha dipanggil apa saja yang diperlukan," tambah Agung.

Diungkapkan dia, agar cepat sampai, uang tersebut akan diserahkan ke Kedutaan Besar Chili di Jakarta. "Dana itu tidak berlebihan. Mereka [Chili] juga peduli dengan kita saat tsunami."

Seperti diketahui, gempa berkekuatan 8,8 skala richter (SR) mengguncang Chili sekitar pukul 13.34 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa berpusat di 35,826 lintang selatan dan 72,669 bujur barat, atau 317 km barat daya Ibukota Chili, Santiago. Gempa ini di kedalaman 59,4 kilometer di lepas pantai Maule, Chili.

Gempa ini diduga berakibat parah di Kota Concepcion, kota kedua terbesar di Chili. Concepcion hanya berjarak 115 kilometer dari pusat gempa di kedalaman 59 kilometer.

Gempa Mengguncang Chile Minggu, 28 Februari 2010 20:38 WIB

Hanya berselang enam pekan setelah gempa bumi hebat yang mengguncang Haiti, gempa lebih hebat menggoyang Benua Amerika. Hari Sabtu giliran Chile yang diguncang gempa berkekuatan 8,8 pada Skala Richter.

Sejak tahun 1939, Chile langganan diguncang gempa dengan tingkat kerusakan yang sangat dahsyat. Bahkan sejak tahun 1973 paling tidak tercatat 13 kali gempa dengan kekuatan di atas 7 pada Skala Richter mengguncang negeri di paling selatan Amerika itu.

Dengan kekuatan gempa terakhir yang mencapai 8,8 pada Skala Richter, ancaman tsunami segera disampaikan ke seluruh negara yang berada di kawasan Samudera Pasifik. Australia, Jepang, Filipina, dan juga kita Indonesia bersiap-siap menghadapi datangnya tsunami.

Beruntung tsunami datang dengan gelombang yang tidak terlalu tinggi. Gelombang laut yang menerjang beberapa negara ketinggian hanya sekitar tiga meter.

Namun demikian kerusakan yang terjadi di Chile sangat dahsyat. Bangunan di seluruh kota negeri itu banyak yang rubuh, sementara jembatan layang patah, sehingga puluhan mobil yang sedang melintas di atas terguling-guling.

Presiden Chile Michelle Bachelet mengumumkan penundaan semua kegiatan publik untuk masa 72 jam. Waktu masuk sekolah yang semula dijadwalkan hari Senin ini diundur hingga tanggal 8 Maret mendatang.

Sejauh ini sekitar 215 orang dilaporkan tewas. Namun setidaknya sekitar dua juta penduduk menderita akibat gempa yang sangat kuat tersebut. Untuk itu Presiden Bachelet meminta warganya untuk meningkatkan rasa solidaritas. Perawatan kesehatan diimbau untuk diberikan kepada mereka yang paling menderita.

Meski masa jabatannya hanya tinggal beberapa hari lagi, namun perempuan presiden ini menunjukkan ketegasannya sebagai pemimpin. Dalam kondisi yang kacau balau, ia memerintahkan militer Chile untuk melaksanakan operasi penyelamatan warga.

Dengan sistem komando yang jelas serta disiplin yang tinggi, militer merupakan institusi yang paling efektif untuk menciptakan keamanan dan ketertiban. Pelibatan militer dalam misi penyelamatan tidak harus mengganggu sistem demokrasi yang berlaku.

Koordinasi dengan Presiden Terpilih, Sebastian Pinera pun berlangsung secara baik. Chile menunjukkan kematangan dalam berdemokrasi, di mana kekuasaan sepenuhnya dilaksanakan untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

Gempa Chile menunjukkan bahwa kawasan Pasifik merupakan lingkaran api (ring of fire). Banyak gunung berapi di kawasan itu menunjukkan bahwa wilayah itu merupakan wilayah yang sangat aktif. Pergerakan lempeng Bumi di kawasan itu selalu menimbulkan gempa.

Pelepasan energi sentrifugal yang sangat besar di satu titik akan mengakibatkan pergerakan lempeng Bumi di sekitarnya. Kita tidak tahu kapan gempa yang baru akan terjadi, tetapi setelah gempa di Chile, negara-negara di kawasan Pasifik haruslah bersiap diri.

Termasuk yang harus diantisipasi adalah gelombang tsunami. Pada bulan Mei 1960 tidak jauh dari episentrum gempa hari Sabtu kemarin pernah terjadi guncangan gempa berkekuatan 9,5 pada Skala Richter yang menyebabkan lebih 1.600 orang tewas dan tsunami yang melanda seluruh kawasan Pasifik.

Dengan penguasaan ilmu dan teknologi, manusia dituntut untuk lebih mampu mengantisipasi datangnya bencana alam. Namun tetap dengan segala keterbatasannya, karena Tuhan Yang Maha Kuasa seringkali memiliki kehendak yang lain dalam menguji keimanan dan ketakwaan umat manusia.

Kita sangat bisa merasakan penderitaan yang dirasakan rakyat Chile. Tentunya penderitaan mereka diharapkan tidak separah rakyat Haiti yang hingga sekarang hidup dalam serba keterbatasan.
Bookmark and Share